Kebarongan - Bulan-bulan ini adalah bulan dimana para siswa SMU atau sederajat menamatkan studinya. Bagi yang mampu memang perguruan Tinggi menjadi tujuan, tapi bila adik-adik kita yang dari keluarga pas-pasan hal ini menjadi dilema. Beruntung mereka yang dari SMK kejuruan hingga mempunyai nilai + dari temannya yang dari umum, mereka lebih siap untuk bekerja sesuai dengan jurusan di sekolahya.
Dari pengalaman yang tidak bisa meneruskan di sekolah yang lebih tinggi STM (sekarang SMK) memang menjadi solusinya. Disamping bisa mengikuti pelajaran umum juga dilengkapi tengan ketrampilan sesuai dengan jurusan masing-masing, hal ini sangat membantu untuk mempersiapkan untuk terjun ke dunia kerja.
Dan bagi adik-adik yang bingung untuk meneruskan sekolah dimana bisa mulai dipikirkan mulai sekarang sebelum terlambat.
Mudah-mudahan dengan pilihan ke SMK akan benar-benar mampu dan siap untuk terjun ke dunia kerja secara nyata.
Foto-foto: Pekih
Sebetulnya sekolah di manapun harus disertai dengan minat. Dan prestasi itu hak setiap siswa asalkan bersungguh-sungguh.
BalasHapusBenar bos,contoh kecil dari "jebolannya" ada di Serui,dan siap tempur dalam segala bidang hehehe,nice post!
BalasHapus@ Must & Try........
BalasHapusAnda betul dan SMK saya rasa sebagai alternatif bagi saudara kita yang tidak bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.
@ Er'end......
BalasHapusSaya juga bagian dari mereka yang terjun ke dunia kerja setelah lulus SMK (GIRIPURO).
Pokoknya STM mantapppp
BalasHapusSeperti STM saya dulu...
setiapa selesai kelulusan,perusahaan yg berlomba mengadakan test masuk di sekolah.. .
bagi yg mau langsung kerja,tinggal ikut testnya (klo Lulus lngsung kerja),,bagi yg masih mau lnjut juga silahkn
STM mang disiapkan dengan skil dan siap bekerja begitu juga klo mau melanjutkan juga bisa, jadi justru punya 2 keuntungan gan...
BalasHapus@ Rezdown7 & myone1way....
BalasHapusBener banget, STM / SMK dipersiapkan untuk siap tempur di dunia kerja.
SMK BISA ! yok yok yok ! Tapi awas salah milih jurusan. Ntar jadi tidak berguna. Jadi sedih ngomong gini. Hiks...
BalasHapus