BANYUMAS, suaramerdeka.com - Seorang warga Desa
Kebarongan, RT 2/13 Kecamatan Kemranjen, Safei diduga ditangkap Densus
88 Sabtu (17/8). Penangkapan dilakukan di sebuah warung kopi RT 1/9 desa
setempat, saat mengantarkan keponakan membeli permen.
Pemilik
warung, Titi Rohayati, menceritakan, pencidukkan Safei dilakukan lima
orang yang lebih dulu berada di warung. Secara tiba-tiba, mereka
menyergap dan memasukkan Safii ke dalam mobil Avanza berwarna Silver,
lalu membawa kabur.
Saat ditangkap, Safei tengah mengantarkan
keponakannya, Zahrotun (5) untuk membeli permen di warung Titi Rohayati.
Sesaat dia meletakkan Zahrotun di kursi, lalu bergegas mengambilkan
permen. Namun belum juga mengambil, lebih dulu dia disergap.
''Kejadiannya
sangat cepat. Lima orang disini menangkap, sementara ada dua mobil di
depan, lalu pergi entah kemana. Yang saya lihat tidak ada yang memegang
benda tajam, apalagi penodongan. Safii juga tidak membawa barang
apa-apa,'' katanya ditemui di lokasi kejadian.
Dalam proses
penangkapan, lanjutnya Safei sempat berontak. Hanya saja tidak berdaya
karena harus melawan lima orang yang menyergap.
Keduanya mengaku
tidak tahu apa dan siapa orang yang menangkap Safei. Yang mereka tahu,
lima orang diantaranya merupakan pelanggan kopi yang sejak beberapa
waktu sebelumnya nongkrong di warungnya.
Safei diketahui anak
pasangan Slamet Raharjo (60) dengan Musrifah (60) yang memiliki usaha
penjualan bibit tanaman. Informasi dari keluarga, Safei lahir tahun 1992
dan merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara.
Safei
mengenyam pendidikan Madrasah Aliyah dan tidak lulus karena keluar saat
kelas XI. Kesehariannya membantu ayahnya berjualan bibit tanaman.
Ditemui
di rumah, Slamet Raharjo membenarkan adanya penangkapan Safii, meski
tidak melihat langsung. Slamet mengaku pasrah dengan penangkapan
tersebut. Dia juga tidak melakukan pencarian atau pelaporan kepada pihak
berwajib karena mengaku tak tahu prosedur.
''Saya tidak tahu
apa-apa. Kalau memang ada salah dari anak saya (Safei) silakan
ditangani, dibimbing. Saya tidak tahu kemana harus mencari, kemana harus
melapor,'' katanya.
Mengenai dugaan keterlibatan Safei dengan
kelompok teroris, dia juga mengaku tak tahu. Meski diakuinya, sejak
setahun terakhir muncul dugaan keanehan.
(
Teguh Hidayat Akbar / CN37 / SMNetwork )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Suatu kehormatan bagi Kebarongan jika anda mau meninggalkan komentar. Tanpa Moderasi, maupun Verifikasi untuk kenyamanan anda menyampaikan komentar baik kritikan, usulan, saran, maupun pujian.