Banyumas, – Safei (21) terduga teroris ditangkap
Tim Densus 88 di sebuah warung di Jalan Raya Buntu, Desa Kebarongan,
Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah merupakan anak ke tujuh dari
delapan bersaudara pasangan Slamet Raharjo (65) dan Musrifah (62).
Keluarga sudah menduga jika anaknya terlibat jaringan terorisme.
“Saya menganggap dia sudah sebagai teroris,” Kata Slamet Raharjo,
Ayah Safei kepada wartawan di rumahnya di Rt 2/13 Desa Kebarongan,
Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2013).
Menurut dia, selama ini sikap Safei di mata keluarga memang sudah
sulit diatur, walaupun termasuk anak yang pendiam namun perilaku Safei
yang suring membaca buku Abu Bakar Ba’asyir tidak pernah disukai oleh
kedua orang tuanya. Walaupun sering dinasehati, tapi kedua orang tua
Safei tidak pernah tahu maksud diamnya.
“Kalau dia ditangkap sebagai teroris ya silahkan, sudah saya bimbing
dari kecil, dia sudah besar dan bisa ambil jalan hidupnya sendiri,”
jelasnya.
Namun walaupun begitu, Slamet yang hingga kini belum mengetahui
prihal penangkapan tersebut dari petugas Kepolisian tetap berharap Safei
baik-baik saja. “kalau dia dianggap teroris, biar dia dibimbing oleh
polisi,” ungkapnya.
Tim Detasemen Khusus Anti Teror 88 menangkap Safei (21) yang sedang
membeli permen bersama seorang keponakannya di sebuah warung di Jalan
Raya Buntu, Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah
yang berjarak sekitar 50 scale dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB. Di
duga Safei terlibat dalam rencana pengeboman Kedubes Myanmar dan Vihara
Budha.
Sumber: BeritaKriminal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Suatu kehormatan bagi Kebarongan jika anda mau meninggalkan komentar. Tanpa Moderasi, maupun Verifikasi untuk kenyamanan anda menyampaikan komentar baik kritikan, usulan, saran, maupun pujian.