Rabu, 07 September 2011

Gempa Aceh



SUBULUSSALAM – Gempa berkekuatan 6,7 SR yang menimpa Aceh dan Sumatera pada Senin (6/9) kemarin dinyatakan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) tidak berpotensi tsunami. Gempa yang terjadi sekitar pukul 00:55:12 WIB ini terjadi di di kedalaman 78 km. Pusat gempa berada di 59 km Timur Laut Singkil Baru, Aceh.

Tercatat bebrapa kerusakan terjadi akibat gempa. Data terbaru yang diperoleh dari kantor Walikota Subulussalam hingga hari ini menyatakan satu orang tewas akibat terkena reruntuhan. Korban tewas tersebut bernama Dediansyah Putra alias Cok Abang yang berusia 10 tahun.

Selain itu, tercatat juga korban luka-luka akibat terkena reruntuhan bangunan. Korban tersebut antara lain, Jono (30) luka bagian leher terkena kabel listrik, Aan, luka terkena kaca, Siti Mala (33) luka di tangan kanan. Selanjutnya, Yuni (7) luka di pinggang. Lesmi (4) luka di paha, Rizki (1) luka di tengkuk. Ada lagi Yoga (12) luka lecet di telinga, Al Andrean (12) luka lecet di tangan, Arman (38) dan Istri Arman.

Sementara itu, tercatat kerusakan 66 unit rumah penduduk. Ada juga kerusakan bangunan sekolah. Rincian kerusakan bangunan pendidikan ini antara lain, TK 2 unit, SD 6 unit, Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) 3 unit, SMP 3 unit, SMA 3 unit, Pondok Pesantren 3 unit, Akademi kebidanan sebanyak 1 unit.

Selanjutnya, ada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)/Pusat Kesehatan Masyarakat Desa (Poskesdes) 5 unit, Kantor Urusan Agama (KUA) 1 unit, dan toko 2 unit. Ada juga kerusakan di mesjid/mushalla 6 unit, aula kantor camat 1 unit.

Tak hanya itu, bangunan kantor dan pendopo Walikota Subulussalam retak. Selain itu dua unit jembatan putus dan Jalan Negara terbelah. “Kementerian Sosial menyiapkan bahan makanan dan kebutuhan lainnya, seperti tenda, senilai sekitar Rp1 miliar untuk para korban gempa,” ujar Walikota Subulussalam, Merah Sakti Kombih, hari ini.

Sementara itu, Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri menjamin stok makanan di Aceh aman hingga dua minggu ke depan. "Kita punya buffer stock di sana untuk dua minggu," kata Salim di Jakarta.

Sebelumnya, gempa bumi yang berpusat di Singkil terasa di sejumlah daerah Sumatera Utara seperti Nias, Medan, Tanah Karo, Dairi, Pakpak, Siantar dan Simalungun serta Tapanuli Tengah, Kisaran. Bahkan getaran ini juga terasa hingga ke Padang, Sumatera Barat.

Setelah terjadinya gempa, aliran listrik di Kota Singkil dan Subulussalam terputus. Satu unit tiang listrik di Singkil dilaporkan langsung tumbang yang mengakibatkan aliran listrik langsung padam.

Di Medan, guncangan gempa berlangsung kurang lebih 1 menit. Guncangan yang relatif kuat ini sempat membuat panik warga Medan, khususnya yang berada di gedung bertingkat. Tanpa dikomando, warga berlarian ke luar untuk menyelamatkan diri.

Kepanikan juga melanda sejumlah pasien Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi. Akibatnya, Ratusan pasien berlari ke luar rumah sakit serta merta dengan memboyong fasilitas medis yang masih menempel di badan pasien semisal infus. Bahkan pasien dan karyawan serta perawat dan tim medis yang berada di lantai 2 hingga 7 RSUD Pirngadi Medan sempat berebutan menuju tangga karena lift sempat terheti akibat matinya aliran listrik.

Selain di RSUD Pirngadi, pemandangan panik dan menyelamatkan diri juga terlihat di sejumlah hotel bertingkat tinggi di Medan seperti JW Marriot, Grand Angkasa, Danau Toba Internasional dan Grand Swissbell Hotel. Para penghuni dan karyawan hotel sempat berhamburan akibat gempa. (Waspada Online)

6 komentar:

  1. Semoga musibah ini yg terakhir untuk bangsa ini.Saya sendiri masih trauma dengan gempa bumi,meski sudah berlalu beberapa tahun diPapua sini.
    Makasih infonya,salam kompak selalu dari papua.

    BalasHapus
  2. Amin semoga saja.

    BalasHapus
  3. musibah,musibah lagi,apakah alam telah bosan ataukah suatu peringatan?love,peace and gaul.

    BalasHapus
  4. @ Surya dinilan,.......

    Mungkin suatu tanda zaman yang perlu kita ungkap ada apa di balik itu semua.

    BalasHapus
  5. Semoga Allah mengangkat segala musibah dari negeri tercinta ini aamiin...
    Kita memang harus banyak beristighfar sahabat...

    BalasHapus
  6. harus banyak tobat nih

    BalasHapus

Suatu kehormatan bagi Kebarongan jika anda mau meninggalkan komentar. Tanpa Moderasi, maupun Verifikasi untuk kenyamanan anda menyampaikan komentar baik kritikan, usulan, saran, maupun pujian.