Rabu, 20 April 2011

Heboh Jabal Magnet Baturraden



JALAN yang menghubungkan wilayah Kecamatan Baturraden dan Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang di lereng Gunung Slamet, sudah tiga hari belakangan, mendadak ramai dikunjungi ratusan warga.


Jalan selebar empat meter, yang membelah area perkebunan rumput gajah milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul (BPPTU) Baturraden tersebut, kini menjadi tenar karena dugaan adanya medan magnet besar di dalam perutnya.Penasaran dan ingin melihat lebih dekat, menjadi motivasi kuat warga untuk mendatangi areal yang jauh dari wilayah permukiman tersebut. Warga, mahasiswa, dosen hingga penjual minuman pun berbaur menjadi satu menyaksikan "keajaiban" langka di Baturraden.

Bagi sebagian orang yang bermukim di Desa Limpakuwus, fenomena jalan tersebut tidak pernah ada dalam legenda lokal yang diceritakan turun temurun. Keberadaan fenomena tersebut justru baru diketahui beberapa waktu lalu.

Fenomena tersebut ternyata menarik untuk menjadi kajian kalangan akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Beberapa mahasiswa dan dosen dari Program Studi Teknik Geologi Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman pun menyambangi "jabal magnet" tersebut, sejak Senin (18/4) lalu.

Dosen Program Studi Teknik Geologi Muhammad Aziz ST, MT menemukan beberapa fenomena yang berkembang di tempat tersebut. Dia menyebutkan, pembuktian adanya medan magnet yang kuat sebenarnya bisa menggunakan alat sederhana berupa kompas dan Global Positioning System (GPS).

Dia mengemukakan, keanehan memang ada saat mengukur elevasi di bagian utara dan selatan jalan yang menunjukan angka yang sama yakni 717 dpl. Namun, Aziz mengemukakan patokan tersebut belum bisa menjadi ukuran adanya medan magnet di daerah tersebut. Karena menurutnya ada kemungkinan gejala ilusi optik, atau keterbatasan penglihatan, sehingga melihat jalan seolah datar.

"Ada kemungkinan memang ada gejala ilusi optik, namun masih perlu dilakukan penelitian. Kemungkinan lain datang dari faktor banyak bebatuan dari gunung berapi di wilayah ini. Karena produk batuan diperkirakan berumur quarter atau berusia antara 1,2 juta sampai 1,5 juta tahun," ujarnya.

Bebatuan di wilayah lereng Gunung Slamet, lanjutnya, terdiri dari batuan andesit gunung berapi dan bisa jadi mengandung magnet yang tinggi. "Sebab kalau dilihat ada kecenderungan memang batuannya mengandung mineral strongth and medium magnetic. Dan itu bisa dibuktikan dengan menggunakan alat berupa simpangan," katanya. (CyberNewsTv)

4 komentar:

  1. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, agar bisa diketahui penyebab aslinya

    BalasHapus
  2. wuih...klo bener bisa jadi kunjungan wajib buat pelesir nih ke baturaden

    BalasHapus
  3. menarik, mnambah daya tarik wisata disana..

    BalasHapus
  4. menarik sekali mas bagus, jadi ingin lihat disana

    BalasHapus

Suatu kehormatan bagi Kebarongan jika anda mau meninggalkan komentar. Tanpa Moderasi, maupun Verifikasi untuk kenyamanan anda menyampaikan komentar baik kritikan, usulan, saran, maupun pujian.